CPNS Zone - Ratusan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Seram Bagian
Barat (SBB), Maluku, Senin (12/11/2012) mengamuk dan merusak kantor
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) saat mereka menggelar aksi unjuk rasa.
Ratusan
pendemo ini marah, karena Surat Keputusan pengangkatan mereka sebagai
PNS tidak juga diterima. Oleh pejabat berwenang di Pemkab SBB, ratusan
CPNS ini malah hanya diberikan SK honor, padahal ratusan CPNS ini
dinyatakan telah lolos seleksi CPNS pada tahun 2010 lalu.
Ratusan pendemo mulai berkumpul dan memulai aksinya dari terminal Piru, sekitar pukul 10.00 Wit, pendemo lalu melakukan longmarch menuju Kantor BKD yang hanya beberapa meter dari Kantor Bupati.
Saat
mendekati kantor BKD, ratusan pendemo yang sudah emosi dan kesal ini
lalu melampiaskan kekesannya dengan melempari Kantor BKD dengan batu
hingga seluruh kaca kantor tersebut pecah. Tidak puas dengan melempar
baru, para pendemo ini juga merusak jendela dengan cara memukul jendela.
Dalam orasinya, pendemo mengatakan Bupati SBB, Jakobus
Putileihalat harus bertanggungjawab atas kebijakannya yang mengeluarkan
sebagian SK CPNS dan sebagian SK kontrak. Pendemo meminta agar kebijakan
tersebut segera dibatalkaan. "Kami minta kebijakan ini dibatalkan, masa
sebagian dapat SK PNS dan sebagian dapat SK kontrak, Bupati harus
bertanggungjawab," kata pendemo dalam tuntutannya.
Dalam
aksinya, pendemo menilai pemerintah kabupaten SBB telah melakukan
penipuan, dan kejahatan terhadap ratusan CPNS SBB, pendemo juga meminta
agar Bupati SBB, Kepala BKD dapat diperiksa terkait masalah tersebut.
"Ini sudah masuk pada tindakan kriminal, ini penipuan dan kejahatan kami
minta Bupati dan Kepala BKD segera diperiksa," teriak pendemo.
Selain
merusak kantor BKD, pendemo juga melampiaskan kekesalannya dengan
melempari sejumlah kantor pemerintahan yang berdekatan dengan Kantor BKD
seperti kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Kaca
jendela di kantor tersebut dan sejumlah kantor lainnya juga tak luput
dari kerusakan.
Untuk menghindari terjadinya amuk masa yang
lebih parah lagi, ratusan aparat polisi dari Polres SBB langsung
diterjunkan untuk mengawal jalannya aksi tersebut. Informasi yang
dihimpun Kompas.com, hingga kini tidak ada satu pejabat berwenangpun
yang mau menerima pendemo, hingga berita ini dipublikasikan, pendemo
masih menduduki kantor BKD SBB.
Editor : Glori K. Wadrianto
Sumber : kompas.com